KARYA
ILMIAH
PENGARUH
VOLUME AIR
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT
Disusun Oleh :
Nama : Binti Nur H.S
Kelas : XII
IA 2
Nomor Absen :10
SMAN 1 JOGOROGO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada hambanya, khususnya bagi penulis yang
telah mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “pengaruh volume air
terhadap pertumbuhan tanaman tomat.Dalam menulis karya ilmiah ini,
alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala, sehingga
penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Bu Supeni selaku guru biologi kelas XII IA 2 yang
telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga karya ilmiah yang telah saya tulis
ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Disini saya juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu saya dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna,dan ada manfaatnya bagi saya utamannya dan juga bagi pembaca dapat digunakan sebagai acuan untuk tugas lainnya. Amin.
Disini saya juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu saya dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna,dan ada manfaatnya bagi saya utamannya dan juga bagi pembaca dapat digunakan sebagai acuan untuk tugas lainnya. Amin.
Jogorogo, September 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
................................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................... .................iii
Daftar Isi....................................................................................................................... .................iii
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................................
................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah………………………………………….......................................................1
1.3 Hipotesis…………………………………………....................................................................1
1.4 Tujuan Penelitian ………………………………......................................................................2
1.2Rumusan Masalah………………………………………….......................................................1
1.3 Hipotesis…………………………………………....................................................................1
1.4 Tujuan Penelitian ………………………………......................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
....................................................................................................3
2.1 Pertumbuhan…………………………………………..............................................................3
2.2 Perkembangan............................................................................................................................3
2.3 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan………………3
2.2 Perkembangan............................................................................................................................3
2.3 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan………………3
2.4 Faktor
Internal...........................................................................................................................3
2.5 Faktor eksternal.........................................................................................................................4
2.5 Faktor eksternal.........................................................................................................................4
2.6 Hubungan Faktor Internanal dan
Eksternal...............................................................................5
2.7. Ciri Tanaman
Tomat……………………………………………………………………….....5
2.8. Pengaruh Volume
Air………………………………………………………………………...5
BAB III METODELOGI PENELITIAN
......................................................................................
9
3.1 Metode Penelitian………………………………………...…………………………………...9
3.2 Cara Kerja.................................................................................................................................9
3.3 Waktu dan Tempat…………………………………………...…............................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………...……………………………………10
3.3 Waktu dan Tempat…………………………………………...…............................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………...……………………………………10
4.1. Tabel Pengamatan Tanaman Tomat
………………………………………………...………11
4.2 Pembahasan …………………………………………………………………………………11
4.2 Pembahasan …………………………………………………………………………………11
BAB V KESIMPULAN…………………………………………………………………………12
5.1 Kesipulan
................................................................................................................................12
5.2 Daftar Pustaka…………………………………………………….…....................................12
5.2 Daftar Pustaka…………………………………………………….…....................................12
Lampiran…………………………………………………….......................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan,
tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup. Begitu juga tanaman,salah satu
unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar anatara 90% untuk tanaman
muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-padian yang menua sedangkan tanaman
yang mengandung minyak , kandungan airnya sangat sedikit. penyiraman harus
dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak disiram, tanaman akan mati
kekeringan. Air merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari
total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air yang digunakan untuk
transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk hidrasi 1 %,
termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik. Selama
pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat
Air merupakan reagen yang penting
dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu
juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan material-material yang
bergerak kedalam tumbuhtumbuhan,melalui dinding sel dan jaringan esensial untuk
menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses
membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan .
Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga
mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terusmenerus akan
menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya
tanaman akan mati.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah
volume air berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat ?
1.3. Hipotesis
Ada pengaruh
volume air terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
1
1.4. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh volume air terhadap pertumbuhan
tanaman tomat
2
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran ( Volume, massa, tinggi, atau panjang dan juga jumlah sel yang bersifat kuantitatif ) artinya dapat dinyatakan dalam suatu buangan dan tidak dapat kembali ke ukuran semula (irreversible).
2.2 Perkembangan adalah sejumlah perubahan progresif
terhadap perkembangan tubuh organisme, sehingga terspesialisasi sel-sel menjadi
struktur dan fungsi tertentu untuk menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang
nersifat kwalitatif.
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Faktor
tersebut di bedakan menjadi dua,yaitu faktor internal dan eksternal. Yang
termasuk faktor internal adalah gen dan hormon. Sedangkan faktor eksternal
adalah factor yang berasal dari luar.
2.4. Faktor internal
Ø Gen
Ø Hormon
1.Hormon
auksin
Adalah hormone yang di hasilkan jaringanmeristem pada tunas
apical, daun muda dan embrio dalam sel. Hormon ini berperan sebagai perangsang
pemanjangan batang, mempengaruhi pertumbuhan akar, dan diferensiasi
2.Hormon sitokinin
Adalah hormone yang dihasilkan akar,embrio, buah. Hormon ini berperan terhadap pertumbuhan dan diferensiasi akar juga merangsang pembelahan sel.
Adalah hormone yang dihasilkan akar,embrio, buah. Hormon ini berperan terhadap pertumbuhan dan diferensiasi akar juga merangsang pembelahan sel.
3
3.Hormon Giberilin
Adalah hormon yang dihasilkan jaringan meristem tunas apical dan akar. Hormon ini berperan meningkatkan perkembangan tunas,perpanjangan batang dan pertumbuhan daun.
Adalah hormon yang dihasilkan jaringan meristem tunas apical dan akar. Hormon ini berperan meningkatkan perkembangan tunas,perpanjangan batang dan pertumbuhan daun.
4. Asam absisat
Adalah hormone yang dihasilkan daun, batang, dan akar. Hormon ini berperan menghambat pertumbuhan, menutup stomata, dan membantu pemeliharaan dormansi.
Adalah hormone yang dihasilkan daun, batang, dan akar. Hormon ini berperan menghambat pertumbuhan, menutup stomata, dan membantu pemeliharaan dormansi.
5.Hormon
Etilen
Adalah hormone yang dihasilkan buah masak, nodus batang, dan
daun tua. Hormon ini berperan mempercepat pematang buah, melawan pengaruh
hormone auksin, dan meningkatkan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan
organ tumbuhan.
2.5 Faktor Eksternal
Ø Nutrisi
Adalah bahan baku utama untuk organisme dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
Adalah bahan baku utama untuk organisme dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
Ø Cahaya
Adalah factor utama sebagai sumber energi dalam fotosintesis, untuk memproduksi tepung.
Dalam penyinaran, lama atau tidaknya penyinaran cahaya, akan menentukan pertumbuhan terhadap tumbuhan. Sehingga kita akan menemukan tumbuhan berhari pendek dan tumbuhan berhari panjang, juga netral. Tumbuhan berhari pendek adalah tumbuhan yang penyinarannya pada siang hari berlangsung lebih singkat.
Adalah factor utama sebagai sumber energi dalam fotosintesis, untuk memproduksi tepung.
Dalam penyinaran, lama atau tidaknya penyinaran cahaya, akan menentukan pertumbuhan terhadap tumbuhan. Sehingga kita akan menemukan tumbuhan berhari pendek dan tumbuhan berhari panjang, juga netral. Tumbuhan berhari pendek adalah tumbuhan yang penyinarannya pada siang hari berlangsung lebih singkat.
4
Sedangkan tumbuhan berhari panjang
adalah tumbuhan yang penyinaran pada siang hari berlangsung lebih lama
Tumbuhan netral adalah kelompok tumbuhan yang perbungaan nya tidak terpengaruh oleh lamanya penyinaran
Tumbuhan netral adalah kelompok tumbuhan yang perbungaan nya tidak terpengaruh oleh lamanya penyinaran
Ø Suhu
Suhu kaitannya erat dengan kerja enzim,terutama untuk memproduksi makanan
Suhu kaitannya erat dengan kerja enzim,terutama untuk memproduksi makanan
Ø Kelembaban
Kelembaban atau air sangat penting dalam perkecambahan
Kelembaban atau air sangat penting dalam perkecambahan
Ø Gravitasi
Gravitasi akan mempengaruhi pertumbuhan akar menuju ke pusat bumi
Gravitasi akan mempengaruhi pertumbuhan akar menuju ke pusat bumi
2.6 Hubungan Faktor internal dan eksternal
Ø Saling mempengaruhi pada proses
perkembangan, karena dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan
pecah. Air masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone giberalin
Ø Mempangaruhi
arah pertumbuhan karena,jika tunas tumbuh tegak ke atas,salah satu sisinya di
sinari cahaya matahari maka tumbuhan tunas tersebut akan berbelok ke arah
sumber datannya cahaya.
2.7.Ciri tanaman tomat
Tanaman tomat atau dalam bahasa
latinnya Lycopersicon esculentum tergolong ‘warm season crop’
dengan suhu optimum untuk pertumbuhan sekitar 20-28◦C, untuk mendapatkan
pembungaan yang baik sebaiknya ditanam di dataran tinggi. Tetapi untuk
varietas-varietas yang tahan panas seperti Intan, Ratna, Mutiara dan varietas
lokal dapat membentuk buah lebat di dataran rendah. Tanah harus baik
drainasenya, tidak menggenang dan becek dan sedikit asam (pH 5-7). Cahaya
yang moderat dibutuhkan selama bercocok tanam tomat supaya menghasilkan
pertumbuhan yang optimal.
Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:Divisi : Spermatophyta
Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicorn
Spesies : Lycopersicon esculentum
Mill.
5
Dari sekian banyak varietas tomat
yang ada, yang banyak ditanam petani adalah tomat varietas ratna, berlian,
precious 206, kingkong dan intan. Sedangkan dari hasil survei yang telah
dilakukan di lapangan varietas yang digunakan adalah varietas Artaloka.
Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
Tanaman tomat dapat tumbuh disemua
tempat dari dataran rendah sampai datarn tinggi. Hanya saja di daerah basah
atau curah hujan tinggi pertumbuhannya kurang baik. Disamping buahnya banyak
diserang panyakit, seperti penyakit cendawan dan sebangsanya, sehingga untuk
daerah basah dan berudara lembab dianjurkan menanam tomat pada musim kemarau.
Selanjutnya tanaman tomat tidak tahan terhadap hujan yang lebat dan tidak suka
daerah yang selalu berawan. Tanaman tomat menghendaki iklim kering dengan suhu
siang 18 -27 oC dan malam hari 15 -20 oC.
Tanaman tomat tidak cocok tumbuh
pada tanah yang tergenang air atau tanah yang becek. Untuk pertumbuhan yang
baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur dengan pH 5 -6, tanah sedikit
gembur dan banyak mengandung humus serta pengairan yang cukup mulai tanam
sampai waktu panen.
Budidaya tanaman tomat membutuhkan
penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yang menguntungkan, tetapi sinar
matahari yang terik tidak disukai. Selanjutnya bahwa sinar matahari yang
dikehendaki tanaman tomat adalah minimal 8 jam per hari dan curah hujan pada
kisaran 750 -1.250 mm/tahun.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah budidaya tomat
dilakukan dengan sistem semi konvensional (10 -15 cm) yang berguna untuk
mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan. Lahan yang telah diolah
diberikan pupuk kandang.
Pembibitan dan Penanaman
Pembibitan dilakukan dengan
menggunakan perbandingan 2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang. Setelah 3-4
minggu pembibitan (4 helai daun) maka bibit siap dipindahkan kelapangan.
Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 0,60 m x 0,75 m.
Persemaian.
Persemaian tanpa bumbungan dapat
dilakukan di bak-bak semai atau di bedengan dengan cara tabur rata atau dengan
larikan. Sementara persemaian dengan bumbungan dapat dilakukan dengan
pembumbungan ke dalam pot-pot daun, pot plastik atau pot kertas pada umur 7 –
10 hari setelah semai. Bumbungan diletakkan di atas media setebal 5 cm agar
akar tunggang tidak membengkok. Media semai terdiri dari tanah:pupuk kandang:pasir
= 1 : 1 : 1 . Media semai dan
6
media bumbungan harus disterilisasi
terlebih dahulu dengan pengukusan atau dengan pemberian basamid.
Pemindahan bibit ke lapang atau transplanting
dapat dilakukan pada umur 3 – 4 minggu setelah pembumbungan. Ukuran bibit yang
baik memiliki tinggi 10-15 cm dengan daun sempurna 2-3 pasang. Sebelum pindah
tanam, lubang tanam harus dipersiapkan 2 minggu sebelumnya. Jarak antar baris
80 – 100 cm dan jarak dalam baris 40-60 cm. Lubang dibiarkan terbuka dan
dibiarkan terkena sinar matahari langsung. Ukuran lubang tanam kira-kira 20 x
20 x 20 cm. Satu minggu sebelum transplanting, dasar lubang diberi pupuk
TSP sebanyak 10 gram dan diberi pupuk kandang ½ kg. Tiga minggu
berikutnya jatah urea sebanyak 4 gram diberikan melingkar, dengan jarak 10 -15
cm dari batang.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk menjaga
keseimbangan hara didalam tanah sehingga dapat mencapai hasil produksi yang
optimal. Selain dilakukan pemupukan melalui tanah maka tanaman tomat juga
dilakukan pemupukan melalui daun. Pemupukan melalui daun mempunyai kelebihan
jika dibandingkan pemupukan melalui tanah, yaitu larutan hara tanaman yang
diberikan akan segera terserap dengan sempurna baik hara makro maupun hara
mikro. Umumnya pupuk yang diberikan melalui daun terdiri dari unsur hara makro
dan unsur hara mikro.
Pemberian pupuk melalui daun akan
menghindari persaingan pengambilan unsur hara antara tanaman tomat dengan
tanaman lainnya seperti tanaman pengganggu. Pemupukan melalui daun merupakan
penambahan dan penyempurnaan pemberian pupuk melalui tanah. Hal ini terutama
pada keadaan tertentu, misalnya dalam keadaan tanaman kurang air, maka
pemberian pupuk daun akan lebih baik, karena unsur hara yang terdapat ditanah
kurang tersedia karena proses kelarutannya yang kecil.
Selain keuntungannya, tentu ada juga
kekurangannya dari pupuk ini antara lain bila diberikan dalam jumlah yang
berlebihan dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman. Tidak baik bila diberikan
dalam kondisi hujan karena akan terjadi pencucian unsur hara sebelum diserap
oleh tanaman. Konsentrasi pupuk yang digunakan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan tanaman, karena jika berlebihan akan menyebabkan tanaman menjadi
layu yang akan menyebabkan kematian bagi tanaman.
Dosis pupuk per hektar adalah
10-20 ton/ha pupuk kandang, 5 – 100 kg N/ha, 80 – 100 kgP2O5/ha
dan 60 – 120 kg K2O/ha. Dapat juga diaplikasikan pupuk majemuk
dengan perbandingan 1-2-1; 1-2-2; 1-3-1 atau 1-4-1 tergantung tanahnya.
Pemberian pupuk nitrogen dilakukan dua kali aplikasi pada saat tanam dan saat
berbunga. Pemberian kalsium perlu dilakukan untuk mencegah blossom end rot.
Pemberian pupuk daun dapat dilakukan pada saat tanam sampai berbunga
7
Pemeliharaan.
Untuk mendapatkan perimbangan fase
vegetatif ke generatif perlu dilakukan pemangkasan dan perompesan tunas-tunas.
Satu batang utama dibiarkan dan dilakukan pembuangan semua cabang. Untuk
menunjang pertumbuhannya, tanaman tomat perlu diberi penopang dengan tonggak
bambu atau dililit tali rafia dan digantung pada kawat atau tiang. Pemotongan
daun-daun bawah perlu dilakukan untuk mengurangi sumber percikan air hujan yang
mengandung patogen tanah. Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
ada akar yang luka. Pemberantasan hama dan penyakit tanaman tomat perlu
dikakukan secara berkala. Yang perlu dicegah adalah serangan busuk daun hitam
yang disebabkan oleh Phytophtora infestans.
Pemanenan.
Pemanenan dilakukan sesuai dengan
kriteria matang petik yang diinginkan tergantung tujuan dan jarak pemasaran,
bisa pada saat matang hijau, semburat atau turning, merah muda, atau
merah tua atau table ripe. Hasil panen dapat bervariasi sekitar 1/3 – 2
kg pada tomat dengan cara bercocok tanam di lahan.
2.8.Pengaruh volume air
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dibedakan atas lingkungan biotik dan abiotik. Pada
prinsipnya lingkungan abiotik terdiri dari : suhu, air, cahaya, tanah dan
atmosfir . Tanaman tidak akan dapat
hidup tanpa air, karena air adalah penyusun dari keseluruhan bagian hijau
tumbuh-tumbuhan, bahkan makhluk lain akan punah tanpa air. Selanjutnya
dikatakan bahwa air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses
fotosintesa. Menurut Lamina (1989), persediaan air tanah dalam bentuk
kelembaban air tanah tergantung pada curah hujan atau besarnya volume siraman
yang diberikan pada tanah. Pemberian air pada bedengan, pada volume tertentu
pada dasarnya ditujukan untuk menjaga dan meningkatkan kelembaban tanah hingga
mencapai optimal. Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun
morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang
terus-menerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada
gilirannya tanaman akan mati.
8
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Ø Alat :-Penggaris
-Buku catatan
-Bulpoin
-Polibek
Ø Bahan :-Air
-Tanah
3.2.Cara Kerja :
1.Menyiapkan polibek.
2.Mengisi polibek dengan tanah yang
gembur.
3.Menyirami polibek dengan air biasa
sampai tanah yang berada di polibek basah semua.
4.Menanam bibit tomat yang sudah
memiliki 2 helai daun sempurna.
5.Menyirami tanaman tomat dengan air
secukupnya.
6.Meletakkan polibek ditempat yang
terkena matahari.
7.Mengukur tinggi tomat dan banyak daun
sebagai data awal percobaan.
8.Menyirami tomat setiap hari sekali dan
setiap dua hari sekali pada waktu sore hari.
9.Mengukur tinggi tomat dan banyak daun
setiap dua hari sekali.
3.3.Waktu dan Tempat
Waktu : Waktu penelitian dilakukan
mulai tanggal 02 Agustus 2013 sampai dengan tanggal
22 Agustus 2013.
Tempat:Tempat penelitian di Desa
Nangkas,Jogorogo,Ngawi.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Tabel Pengamatan Tanaman Tomat :
Pengaruh Volume Air Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Tomat
Catatan : -Data dan penyiraman dilakukan setelah pukul 17.00
WIB
Tanggal
|
Disiram 1
hari sekali
|
|||
4.2.Pembahasan
1.Tanaman
tomat pada pot 1 dilakukan perlakuan dengan cara menyiraminya setiap hari
dengan volume 200 ml. Tinggi tanaman tomat pada pot 1 mula-mula 10 cm dan pada
akhir perlakuan tingginya mencapai 34 cm memiliki rata-rata selisih 2,2. Daun tanaman
tomat pada pot 1 pada mulanya berjumlah 2 dan pada akhir perlakuan daunnya
berjumlah 4. Dan daunnya berwarna hijau segar dan agak kaku.
10
2.Tanaman
tomat pada pot 2 dilakukan perlakuan seperti pada pot 1 yaitu dengan cara
menyiraminya setiap hari dengan volume 200 ml. Tinggi tanaman tomat pada pot 2
mula-mula 7cm dan pada akhir perlakuan tingginya mencapai 28 cm memiliki
rata-rata selisih 1,91. Daun tanaman tomat pada pot 1 pada mulanya berjumlah 2
dan pada akhir perlakuan daunnya berjumlah 5. Dan daunnya berwarna hijau segar
dan agak kaku seperti pada pot 1.
3.Tanaman
tomat pada pot 3 dilakukan perlakuan berbeda dengan pot 1 dan pot 2,yaitu
dengan cara menyiraminya setiap 2 hari sekali dengan volume 200 ml. Tinggi
tanaman tomat pada pot 3 mula-mula 7 cm dan pada hari ke-4tanaman tomat belum
tumbuh dan mulai tumbuh pada hari ke-6 dengan tinggi 7,3 dan pada akhir
perlakuan tingginya mencapai 29 cm dan memiliki rata-rata selisih 2. Daun
tanaman tomat pada pot 1 pada mulanya berjumlah 2 dan pada akhir perlakuan daunnya
berjumlah 5. Dan daunnya berwarna hijau pucat dan agak lembek.
4.Tanaman
tomat pada pot 4 dilakukan perlakuan seperti pada pot 3 yaitu dengan cara
menyiraminya setiap 2 hari sekali dengan volume 200 ml. Tinggi tanaman tomat
pada pot4 mula-mula 8,5 cm dan pada
akhir perlakuan tingginya mencapai 27,5cm dan memiliki rata-rata selisih 1,73.
Daun tanaman tomat pada pot 4 pada
mulanya berjumlah 2 dan pada akhir perlakuan daunnya berjumlah 4. Serta daunnya berwarna hijau pucat dan agak lembek.
11
BAB
V
KESIMPULAN
Kesimpulan :
Tanaman tomat
yang disiram setiap hari dan setiap 2 hari sekali mempunyai tinggi batang yang berbeda,walaupun
itu bedanya hanya sedikit. Hal itu disebabkan karena tomat merupakan tanaman yang butuh banyak air. Pada
tanaman tomat yang disiram setiap hari sekali mempunyai tinggi rata-rata 2,055
cm sedangkan pada tanaman tomat yang disiram setiap 2 hari sekali mempunyai
tiggi rata-rata 1,865.
Perbedaan volume
air tidak mempengaruhi banyak daun pada tanaman tomat,karena antara tomat yang
satu dengan tomat yang lainnya mempunyai banyak daun yang relative
sama,meskipun demikian pada tanaman tomatyang disiram setiap hari mempunyai
daun yang relative subur dan hijau dibandingkan dengan tanaman tomat yang
disira setiap 2 hari sekali.
Daftar Pustaka :
1.http://perpustakancyber.blogspot.com
2. http://yogasimoncelli.blogspot.com
12
Lampiran :
Pengaruh Volume Air Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Tomat
Tanggal
|
Disiram
1 hari sekali
|
Disiram
2 hari sekali
|
||||||
Tomat 1
|
Tomat 2
|
Tomat 3
|
Tomat 4
|
|||||
Tinggi batang
|
Banyak daun
|
Tinggi batang
|
Banyak daun
|
Tinggi batang
|
Banyak daun
|
Tinggi batang
|
Banyak daun
|
|
02-08-2013
|
10
|
2
|
7
|
2
|
7
|
2
|
8,5
|
2
|
04-08-2013
|
10,5
|
2
|
8
|
2
|
7
|
2
|
8,6
|
2
|
06-08-2013
|
12,5
|
2
|
9
|
2
|
7,3
|
2
|
9,3
|
2
|
08-08-2013
|
13,5
|
2
|
10,5
|
2
|
8
|
2
|
11,5
|
2
|
10-08-2013
|
16,5
|
2
|
13,8
|
2
|
11
|
2
|
13
|
2
|
12-08-2013
|
19
|
3
|
15,5
|
4
|
13
|
3
|
14
|
4
|
14-08-2013
|
19,5
|
3
|
16,5
|
4
|
15
|
3
|
17
|
4
|
16-08-2013
|
22
|
3
|
19,5
|
4
|
16,5
|
4
|
18,5
|
4
|
18-08-2013
|
24,3
|
3
|
21
|
4
|
18
|
4
|
19,5
|
4
|
20-08-2013
|
26
|
4
|
22,5
|
5
|
20,5
|
5
|
21,5
|
6
|
22-08-2013
|
30
|
4
|
25
|
5
|
23,5
|
5
|
25
|
7
|
24-08-2013
|
34
|
4
|
28
|
5
|
29
|
5
|
27,5
|
7
|
13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar